Jumat, 24 Desember 2010

PENTINGNYA MEMPELAJARI PLANKTON

Plankton merupakan suatu organisme yang berukuran kecil yang hidupnya terombang-ambing oleh arus  di perairan bebas atau microorganisme yang hidup di dalam air. Pergerakan plankton di pengaruhi oleh arus, hidupnya melayang-layang dan gaya geraknya sangat kecil. Distribusi plankton cukup luas, mulai dari muara sungai hingga samudra, mulai dari perairan tawar hingga asin, bahkan dari perairan tropis hingga kutub. Mereka terdiri dari mahkluk-mahkluk yang hidupnya sebagai hewan (zooplankton) dan sebagai tumbuh-tumbuhan (phytoplankton) (Hutabarat dan Stewart, 1986). Bahwasanya zooplankton ialah hewan-hewan laut yang planktonik sedangkan fitoplankton terdiri dari tumbuhan laut yang bebas melayang dan hanyut dalam laut serta mampu berfotosintesis.
Fitoplankton memegang peranan yang sangat penting dalam suatu perairan. Fungsi ekologisnya sebagai produser primer dan awal mata rantai dalam jaringan makanan menyebabkan fitoplankton sering dijadikan skala ukuran kesuburan suatu ekosistim. Berdasarkan struktur tropik level , pada kebanyakan ekosistim fitoplankton terutama dikomsumsi oleh zooplankton disamping larva hewan tingkat tinggi lainnya. Fitoplankton dan zooplankton memiliki kedekatan hubungan ekologis yaitu pemangsaan (grazing), selanjutnya zooplankton dikomsumsi oleh konsumner yang lebih tinggi seperti larva dan hewan muda dari berbagai organisme termasuk kepiting bakau (Scylla spp) (Nur Asia, 2002).
Ukuran plankton sangat beraneka ragam, dari yang terkecil, yang disebut ultraplankton berukuran <0,0005 mm atau 5 mikron, termasuk di sini bakteri dan diatom kecil, sampai nanoplankton berukuran 6o-70 mikron, yang terlalu kecil untuk dikumpulkan dengan jaring plankton biasa dan hanya dapat dikumpulkan dengan cara mengambil sejumlah besar air laut. Nanoplankton yang terdapat di dalam air laut di endapkan, beberapa waktu kemudian dikumpulkan dari endapan di dasar atau dengan menggunakan sentrifugasi. Net plankton atau mikroplankton berukuran sampai beberapa millimeter dan dapat dikumpulkan dengan banyak macam cara (Romimohtarto, 2007).
Plankton merupakan makanan alami larva organisme perairan. Sebagai produsen utama di perairan adalah fitoplankton, sedangkan organime konsumen adalah zooplankton, larva, ikan, udang, kepiting, dan sebagainya (Dianthani Dhani, 2003). Maka dari itu kecilnya ukuran plankton tidaklah mengandung arti bahwa mereka itu adalah organisme yang kurang penting. Anggapan yang seperti itu tidaklah benar karena plankton merupakan sumber makanan bagi jenis ikan komersial penting yang hidup di perairan laut maupun tawar. Dengan kata lain kelangsungan hidup ikan tergantung pada banyak sedikitnya jumlah plankton yang ada (plankton bagian terpenting dari rantai makanan dalam ekosistem perairan). Secara tidak langsung plankton dapat dimanfaatkan oleh manusia, karena manusia sendiri mengkonsumsi ikan, dimana ikan tersebut dalam kehidupannya memanfaatkan plankton sebagai bahan makanannya. Bahan makanan yang berasal dari plankton banyak mengandung asam-asam amino esensial,mineral-mineral, vitamin-vitamin, dan juga lemak serta karbohidrat. Di dalam teori dapat dikatakan bahwa plankton merupakan sumber makanan penting bagi kita.
Aspek-aspek yang dapat diamati meliputi nilai kualitatif dan kuantitatif plankton. Aspek kualitatif merupakan pemahaman plankton yang berhubungan erat dengan penilaian perairan yang dapat berfungsi sebagai daerah penangkapan maupun lokasi budidaya laut serta pemahaman plankton terhadap fungsi dan tingkat kemampuan perairan sebagai pendukung kehidupan organisme perairan. Sedangkan aspek kuantitatif merupakan pemahaman mengenai jumlah jenis, komposisi, dan distribusi plankton dalam ekosistem perairan. Maka dari itu plankton merupakan hal yang sangat penting untuk dipelajari dan masih banyak lagi permasalahan mengenai plankton dalam perairan yang perlu di kaji  secara kualitatif maupun kuantitatif.

Daftar Rujukan:
Dianthani Dhani, 2003. Identifikasi Jenis Plankton di Perairan Muara Badak, Kalimantan Timur, (Online), (http://www.geocities.com, diakses 11 September 2009)
Hutabarat Sahala dan Stewart M.Evans. 1986. Kunci Identiikasi zooplankton. Jakarta : UI-press
Romimohtarto Kasijan dan Sri Juana. 2007. Biologi Laut:Ilmu Pengethuan Tentang Biota laut. Jakarta: Djambatan
Suthers Iain M, David Rissik. 2008. National Library of Australia Cataloguing-in-Publication entry Plankton: a guide to their ecology and monitoring for water quality. Collingwood, Vic : CSIRO Publishing. (Online). (http:// www.publish.csiro.au.pdf, diakses12 Maret 2010)
Umar Nur Asia .2002. Hubungan antara kelimpahan Fitoplankton dan zooplankton (kopeoda) dengan larva kepiting di Peraian teluk siddo kab. Barru Sulawesi selatan: Makalah Falsafah Sains (PPs 702) Program Pasca Sarjana / S3 Institut Pertanian Bogor December 2002.(Online). (http://www. @2002 Nur Asia Umar.pdf, di akses 12 Maret 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar