Benarkah Ponsel Bisa Merusak Sperma?
Berhati-hatilah kaum pria, apalagi yang tak bisa berlama-lama lepas dari telepon genggam miliknya. Penelitian terbaru menyebutkan bahwa peralatan komunikasi yang canggih ini bisa merusak sperma. Jika Anda adalah jenis orang yang suka menyimpan telepon seluler (ponsel) di saku celana atau dimasukkan dalam sarung kecil dan digantung di pinggang, maka jumlah sperma Anda bisa berkurang hingga 30%.
Radiasi yang dipancarkan ponsel berpengaruh negatif terhadap produksi sperma dan kesuburan laki-laki. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh peneliti dari Departemen Obstetri dan Ginekologi, Universitas Szeged, Hungaria, yang juga melaporkan hasil penelitiannya dalam konferensi The European Society of Human Reproduction and Embryology di Berlin, Jerman. Dalam penelitiannya, para peneliti tersebut menganalisa sperma dari 221 orang pria dan mengamati perilaku mereka dalam menggunakan ponsel. Para ilmuwan ini menemukan adanya korelasi positif antara penggunaan ponsel, bahkan jika di set dalam posisi standby, dengan berkurangnya kualitas dan kuantitas sperma.
Namun, masih diperlukan penelitian lanjutan untuk memastikan hasil penelitian tersebut. Salah satu keraguannya yaitu para peneliti tampaknya tidak memperhitungkan faktor-faktor lain yang juga bisa mempengaruhi hasil penelitian.
Perlu diketahui, faktor-faktor lain seperti tingkat stres, pengaruh alkohol, jenis pekerjaan, dan kebiasaan merokok para pria yang menjadi obyek penelitian tersebut mempunyai peran yang cukup besar dalam menentukan kualitas dan jumlah sperma.
Masalah infertilitas pada pria memang meningkat dalam sepuluh tahun terakhir, jauh sebelum penggunaan ponsel semakin meluas. Banyak faktor yang berperan dalam masalah tersebut.
Sementara itu, merujuk penelitian lembaga tersebut tentang pengaruh paparan gelombang radio yang dipancarkan ponsel terhadap kesehatan manusia, menunjukkan bahwa hasilnya aman-aman saja. Namun, mengingat saat ini ponsel digunakan secara luas di seluruh dunia, maka riset lanjutan yang lebih mendalam sangat diperlukan.
Bahaya penggunaan ponsel bagi kesehatan manusia memang beberapa kali dikemukakan. Antara lain teori yang menghubungkan antara penggunaan telepon genggam dengan penyakit kanker, termasuk kanker otak, meningioma, neurinoma akustik, acoustic melanoma, dan kanker kelenjar ludah. Namun, sejauh ini tidak ada bukti yang konsisten ditemukan.
Di luar semua itu, ponsel memang berbahaya bagi manusia, terutama jika Anda sibuk memencet nomor telepon genggam atau berbicara lewat telepon saat menyetir. Survei yang dibuat Yayasan Asosiasi Otomobil Amerika untuk Keamanan Lalu Lintas menunjukkan bahwa penggunaan telepon genggam telah menyumbang 1.5% dari 26.145 kali kecelakaan yang terjadi di AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar